Tinggalin "PACARAN" yuk...

Jumat, 03 April 2015

Assalamu'alaikum Akhi wa Ukhti yang ada di sana...
Hari ini, saya baru ketemu artikel menarik nih dari Islampos. Ini cocok banget deh buat Akhi wa Ukhti semua yang masih mikir-mikir mau ninggalin yang namanya "pacaran" atau engga..
Let's check it out...



Oleh: Arief Siddiq Razaan
AKU menerimamu jadi pacar atas dasar cinta, kini atas dasar kesungguhan cinta pula aku memutuskan hubungan kita. Pacaran itu mendekatkan diri pada zina, padahal segala sesuatu yang membawa keburukan bukanlah tujuan sebuah cinta. Percayalah, perpisahan menjadi pilihan bijaksana sebelum kita dilaknat Allah Swt karena sama-sama belum mendewasa dalam memaknai hakikat kemuliaan cinta. Sungguh, kesempurnaan cinta itu ialah saling mendoakan keselamatan satu sama lain hingga takdir mempertemukan dalam ikatan rumah tangga.
Bukankah seburuk-buruknya pecinta apabila tak mampu menjaga pikiran, lisan dan perbuatan dari segala sesuatu hal yang berpotensi menceburkan jiwa pada kubangan zina. Bersebab itu, harusnya kita menginsyafi dengan kesungguhan yakin bahwa menjaga satu sama lain agar tetap suci hingga menikah ialah tanggungjawab terbesar yang harus dipikul.
Memilih berpisah bukan berarti tiada menghargai perasaan yang pernah tumbuh di dalam dada, tetapi sebuah upaya agar perasaan itu tumbuh pada tempat yang sepatutnya. Menumbuhkan cinta pada doa, dalam kesadaran dan kepasrahan batin untuk menjaga kemurnian sebuah cinta hingga merimbunlah syukur atas kesanggupan kita merekahkan setia meski tiada mewujud pacaran.
Aku mencintaimu karena Allah Swt, maka aku pasrahkan pada-Nya untuk menjagamu sampai tiba waktu-Nya menghantarmu sebagai pasangan hidup yang sebenar halal bagiku. Insya Allah, jikapun pada akhirnya aku bukanlah jodohmu sesungguhnya itu jalan terindah yang ditetapkan-Nya. Sebab bisa jadi apa yang terbaik menurut kita belum tentu yang terbaikbagi-Nya.
Aku takut kehilanganmu, itu pasti! Tetapi, aku lebih takut kehilangan Allah Swt dari hatiku. Lagipula ketakutanku beralasan, sebab jika aku lebih takut kehilangan dirimu daripada kehilangan Allah Swt, maka aku bukanlah orang yang pantas menjadi pendamping hidupmu. Bukankah dirimu butuh pasangan hidup yang bisa diajak berkerjasama untuk menuju surga-Nya. Hakikatnya mengabadikan cinta bukan sebatas kita hidup, tetapi juga hingga kita mati dan dipersatukan kembali dalam surga.
Mohon mengertilah; rasa cintaku yang begitu besar padamu ialah dasar utamaku untuk memutuskanmu. Aku ingin memuliakanmu dengan kemuliaan cinta yang sebenar diridhoi Allah Swt. Bismillah, mari kita sama-sama mengikhlaskan hati untuk berpisah demi meraih cinta-Nya untuk cinta kita yang lebih sempurna. []
06.11.2014
Arief Siddiq Razaan, merupakan peramu aksara yang bermukim di rumah imaji Komunitas Penulis Anak Kampus [KOMPAK]. Selain itu bergiat pula di Komunitas Bisa Menulis [KBM].

Woi, Remaja Muslim Itu Keren, Lho!

remaja muslim
Oleh: Sela Septiani, shilaseptiani20@gmail.com
MASA muda atau yang familiar dengan kata ‘REMAJA’ mungkin adalah masa-masa paling indah yang dilewati oleh setiap manusia ya? Kita bisa ngelakuin apa aja yang kita suka.. semisal hangout sama temen, belajar bareng, ngobrol bareng, makan bareng, seneng bareng, nangis bareng, galau bareng, kemana-mana bareng sama temen sepermainan.
Yaa, memang tidak dipungkiri masa remaja adalah masa yang paling asik di sepanjang usia kita. Banyak orang yang bilang “udah deh nikmatin aja masa muda lo, hidup kan cuman sekali!”. Naaah, pernyataan ini rada bikin ngeri loh kawan. Ko ngeri sih sel?why?
Heyy… menikmati masa muda sih memang perlu, tapi kalau menikmati masa muda dengan hura-hura atau dengan kesia-siaan saja gimana? apa masih dikata ‘nikmat’?
Heyyyy… hidup cuman sekali, itu tau hidup cuman sekali ! terus kenapa kamu masih mau menghabiskan hidupmu dengan kesenangan duniawi yang (mungkin) sedang kamu lakoni sekarang?
Ngeri ya kawan, kalau kita menikmati masa remaja kita dengan kesia-siaan yang akan membawa kita pada kesengsaraan akhirat. Oke sih, di dunia (mungkin) mereka seneng, tapi di akhiratnya kawan? iii boro-boro seneng, suram yang ada!! Namun mirisnya, fenomena kayak begini ada banget di dunia, bahkan di Indonesia yang mayoritas penduduknya beragama Islam.
Nah, ada beberapa faktor sehingga para remaja seakan jauh dari Allah sekalipun agama mereka Islam loh #Islam KTP tea kawan heee. Berikut beberapa faktornya :
1. Pergaulan
Gaul itu perlu malah harus. Islam ga ngajarin kamu untuk jadi orang yang “kuuleun” ko hee. Tapi kawan, gimana pun kita bergaul tetep harus disandarkan lagi dengan Aturan Allah. Yaa, ga mau kan kita jadi anak gaul tapi ternyata malah menyimpang sama Aturan Allah, niatnya mau silaturahmi tapi malah seakan jadi stunami wkwk.
Ada salah seorang sahabat sela yang pernah bilang gini : “Jadilah ikan dilautan” kata ini mungkin bisa jadi perumpaman yang tepat dalam sistem pergaulan remaja zaman sekarang. Jadilah ikan dilautan kawan, sekalipun lautan itu rasanya asin tapi si ikan mah kan masih tawar-tawar aja heee. Cerdaslah dalam bergaul, kita bisa ko bergaul tanpa melanggar norma Allah.. Semangaat !!
2. Coba-coba
Emm.. ini nih yang paling trend banget di kalangan remaja. Ya semuanya serba dicobain, jadi keblinger kan? hee. Minyak wangi di coba dulu, baju di coba dulu, sepatu di coba dulu (itu mah gapapa ya, asal nanti DIBELI!!) hee, tapi kawan kalau coba-coba kamu itu berorientasi pada hal negatif kan rugi di kamunya. Bayangkan! yang kata kamu ‘masa muda cuman sekali’ itu, ‘masa muda yang harusnya di nikmati’ itu, malah di jadikan sebagai ajang “COBA-COBA”.
Hello… kalian kan udah Baligh (itu tanda bahwa segalanya udah kalian tanggung sendiri), masa sih kita muslim/ah mudah terbuai dengan kata “coba-coba”? kalian udah tau mana yang baik dan yang buruk bukan? So, Harusnya sih udah ga ada alasan lagi yah kata “coba-coba” ( dalam hal “-” ) masih ada di kamus kehidupan kita :-)
3. Teknologi
Wess, perkembangan teknologi di dunia udah ga bisa di remehkan lagi yaa kawan. Sekali klik apa yang kita cari langsung ada, gimana engga? di zaman yang semakin menua ini hee teknologi semakin canggih, dan kita juga harus Melek teknologi dong alias Update jangan jadi muslim/ah yang Gaptek wkwk. Tapi kawan, gunakanlah teknologi canggih itu pada jalan kebaikan yaa, inget Allah & para malaikatNya tidak lengah mengawasimu loh.
4. Hawa nafsu
Duh… siapa sih ukhti yang ga tersipu malu melihat ikhwan yang tampan, soleh, rajin, pinter, aahhh… dan sejuta keindahan yang membuat hati terus tertumpuk dosa. Itu memang fitrah ukhti, ga akan ada seorangpun yang bisa menepis fitrah itu kecuali Allah yang mengkehendakinya. Tapi nih, jangan sampai setan-setan semakin membelenggu kamu dengan kegiatan penuh dosa itu. Jadi bagi para muslim/ah yang punya (pacar), udah deh putusin aja hee (kayak Ustad. Felix ya) wkwk.
Allah Swt berfirman : “Dan janganlah kamu mendekati zina; (zina) itu sesungguhnya suatu perbuatan yang keji, dan suatu jalan yang buruk,” (TQS. AL-Israa [17] : 32).
Tuhh ukhti, Mendekatinya saja tidak boleh apalagi Menjalaninya. Maha Baik Allah yang telah memberikan pintu hidayah bagi siapa pun yang dia kehendaki. Jika kamu tau itu batil yaa sudah jangan di lakoni lagi. “Kalau kehilangan cinta mampu menyelamatkanmu dari api neraka, Terimalah. Kalau kehilangan si dia membuatmu merasa lebih baik, Terimalah. Yang terpenting kamu tidak kehilangan Allah yang selalu mencintaimu. Maha Baik Allah.
Ini hanya sebagian kecil faktor yang sering kita jumpai di kalangan remaja atau malah kita sendiri yang mengalaminya. Masih banyak bangetlah faktor-faktor lain yang sangat berperan dalam perubahan remaja, kalian mungkin lebih ngerti itu hee.
Mudah-mudahan catatan kecil sela bisa di terima dengan baik ya di mata hati kalian. Semoga kita menjadi orang-orang yang beruntung dan senantiasa memperbaiki diri. Kamu Bisa, Kamu Bisa, Kita Bisa! Laa Tahzan for muslim/ah…

Belajar Persaudaraan dari Abdurrahman bin Auf dan Sa'ad bin Rabi'

pasar islam
Oleh: Siti Nur Rosifah, Mahasiswi Program Studi Ilmu Ekonomi Islam FEUI 2013, Peserta Program Pembinaan SDM Strategis (PPSDMS) Angkatan VII
“Permisalan kaum mukminin dalam saling mencintai, saling menyayangi, dan saling berlemah lembut seperti satu tubuh; apabila salah satu anggotanya sakit maka menjadikan seluruh tubuhnya demam dan tidak bisa tidur,” (Muttafaqun ‘Alaihi)
SENDIRI. Bayangkanlah ketika kita mengunjungi suatu tempat yang belum pernah kita kunjungi. Kita merasa sendiri dan tidak tahu harus berbuat apa di tempat itu dengan tanpa memiliki sedikitpun harta. Kita tidak mempunyai perbekalan, tidak mempunyai kawan, bahkan tidak mengetahui daerah di mana kita berada.
Tiba-tiba, di saat yang seperti itu kita dipersaudarakan oleh seseorang yang begitu baiknya menganggap kita seperti saudaranya sendiri. Dia menawarkan setengah dari harta kekayaannya yang begitu banyak, bahkan menawarkan sesuatu yang amat dicintainya.
Adalah Abdurrahman bin Auf, sahabat Rasulullah yang hijrah dari Mekah ke Madinah tanpa membawa apapun. Sama seperti beberapa sahabat lainnya; Bilal dengan Abu Ruwaihah, Abu Bakar dengan Kharija bin Zaid, Umar dengan Itsban bin Malik, maka Abdurrahman bin Auf dipersaudarakan (taakhi) dengan Sa’ad bin Rabi’ oleh Rasulullah.
Di awal kedatangannya di Madinah, Rasulullah mempersaudarakan kaum Anshar dengan kaum Muhajirin. Persaudaraan itu dilakukan tanpa melihat apakah mereka itu kaya atau miskin, tua atau muda. Rasulullah mempersaudarakan mereka atas dasar akidah Islam yang sama-sama dianut. Dalam persaudaraan tersebut, mereka memiliki hak dan kewajiban untuk saling membantu dan mengingatkan dalam hal kebaikan yang diridhoi Allah. Saling mendukung ketika salah satu dari mereka mengalami kesulitan.
Abdurrahman bin Auf tentu merasa sangat bahagia dipersaudarakan dengan Sa’ad bin Rabi’. Sa’ad sendiri merupakan salah satu dari kaum Anshar yang paling kaya di Madinah. Kebun kurma, gandum, hingga unta dan domba yang dimilikinya sangatlah banyak. Berbeda dengan kondisi Abdurrahman bin Auf yang tidak memiliki apa-apa kala itu.
Ketika tiba di Madinah dan dipersaudarakan dengan Abdurrahman bin Auf, Sa’ad menawarkan harta yang dimilikinya itu kepada Abdurrahman. Sa’ad berkata kepada Abdurrahman, “Sesungguhnya aku adalah orang yang paling banyak hartanya di kalangan Anshar. Ambillah separuh hartaku itu menjadi dua. Aku juga mempunyai dua istri. Maka lihatlah mana yang engkau pilih, agar aku bisa menceraikannya. Jika masa iddahnya sudah habis, maka kawinilah ia..”
Kemudian Abdurrahman menjawab, “Semoga Allah memberkahi bagimu dalam keluarga dan hartamu. Lebih baik tunjukkan saja mana pasar kalian?”.
Lihatlah betapa indahnya persaudaraan diantara mereka yang terjalin tanpa memandang harta. Sa’ad yang mempunyai banyak harta tidaklah merasa berat untuk membagi apa yang dimilikinya kepada saudaranya. Akan tetapi, dari sisi Abdurrahman yang ditawari harta tersebut pun tidak serta-merta menerima pemberian dari saudaranya dengan cuma-cuma. Abdurrahman lebih memilih untuk berusaha dengan meminta Sa’ad menunjukkan letak pasar.
Tidak mudah untuk bersikap seperti apa yang ditunjukkan oleh dua orang yang dipersaudarakan tersebut. Mengorbankan apa yang dimilikinya dan begitu dicintainya demi saudaranya. Dan tetap berusaha untuk bekerja dengan kemampuan kita sendiri dibanding menerima begitu saja pemberian saudaranya tanpa berusah, padahal pada saat itu Abdurrahman benar-benar tidak memiliki apapun dan tidak mengetahui daerah dimana ia berada. Abdurrahman tidak mau disuapi ikan terus menerus, ia hanya ingin diberi kail untuk memperoleh ikan dengan usahanya.
“Terimakasih saudaraku. Aku menghormati keputusanmu untuk membagi dua harta milikmu. Semoga Allah memberkahimu. Tapi aku tidak bisa menerimanya. Rasulullah mengajarkan ku untuk selalu hidup di atas kekuatan kaki ku sendiri. Sekarang aku hanya ingin kau mengantarkanku ke pasar. Aku akan berdagang,” kata Abdurrahman dengan santun. Kemudian Sa’ad mengantar Abdurrahman ke pasar Bani Qainuqa, pasar terbesar di kota Madinah.
Dalam kehidupan modern seperti saat ini, dimana banyak orang selalu melihat kedudukan orang lain berdasarkan harta yang dimiliki, sudah saatnya kita meneladani persaudaraan yang terjalin antara Abdurrahman bin Auf dan Sa’ad bin Rabi’. Persaudaraan yang memang dilandasi oleh keyakinan terhadap Allah yang begitu tinggi. Persaudaraan yang terjalin tanpa memandang materi. Persaudaraan yang membawa pada penguatan ukhuwah antarmuslim.
Ingatlah sabda Rasulullah yang diriwayatkan oleh Bukhari, “Salah seorang diantara kalian baru sempurna imannya manakala ia mencintai kepentingan saudaranya seperti mencintai kepentingan dirinya sendiri.” Maka, sebagai seorang muslim yang hidup di negara yang majemuk seperti Indonesia ini sudah sepantasnya kita berusaha mencintai kepentingan saudara kita sesama muslim jika mereka membutuhkan pertolongan. Jika memungkinkan, strategi yang dilakukan oleh Rasulullah untuk membuat taakhi dapat kita contoh di zaman ini.

Contoh Animasi Dengan Adobe Flash CS3 Professsional

Selasa, 24 Februari 2015

Contoh Animasi Adobe Fash CS3 Professional yang Saya Buat di Sekolah



Karya Seni Musik

Kamis, 19 Februari 2015



1.     Pengertian Musik


Istilah musik berasal dari bahasa latin (Yunani) yang  disebut muse. Kata muse berarti seni teknik permainan atau seorang musikus. Musik adalah segala bunyi yang dihasilkan dengan sengaja oleh seseorang atau kelompok yang disajikan  sebagai suguhan. Sedangkan seni musik adalah cetusan ekspresi perasaan atau pikiran yang dikeluarkan secara teratur dalam bentuk bunyi.
Bisa dikatakan dengan bunyi (suara) adalah elemen musik yang paling dasar. Suara musik yang baik adalah hasil interaksi dari tiga elemen yaitu, irama, melodi, dan harmoni. Irama adalah pengaturan suara dalam suatu waktu, panjang, pendek, dan temponya, ini memberikan karakter tersendiri pada setiap musik. Kombinasi Beberapa tinggi nada dan irama akan menghasilkan melodi tertentu. Selanjutnya, kombinasi yang baik antara irama dan melodi menghasilkan bunyi yang harmonis.

Musik dalam kehidupan sehari-hari memiliki banyak fungsi positif,antara lain sebagai berikut.
a.     Sarana hiburan
b.     Media terapi
c.      Meningkatkan kecerdasan
d.     Meningkatkan kepekaan rohani
e.     Pengiring tari
f.       Media pendidikan
g.     Sarana promosi dagang

2.     Musik Nusantara dan Musik Mancanegara


Di indonesia, musik yang berkembang meliputi dua jenis yaitu musik nusantara dan musik mancanegara.
a.     Musik Nusantara
Adalah musik yang berkembang sesuai dengan adat-istiadat masyarakat sekitar. Musik Nusantara menggunakan sistem nada-nada yang amatematis/nonmetris misalnya tangga nada pentatonis yang nada-nadanya disusun dalam jarak yang tidak sama untuk satu oktafnya.
b.     Musik Mancanegara
Musik yang berkembang di luar (barat) dan pengaruhnya sampai ke dalam masyarakat Nusantara. Musik mancanegara menggunakan sistem nada-nada yang matemati/metris, nada-nadanya disusun berdasarkan frekuensi yang tetap dalam tujuh nada (tangga nada diatonis) dan kemudian menjadi sistem 12 nada yang bergerak sama (tangga nada kromatis). Perkembangan musik di Asia berbeda dengan negara-negara barat.
Bangsa yunani dikenal sebagai peletak dasar seni musik barat. Mereka juga membahas ilmu musik, tulisan musik, teori dan ilmu akustik musik.  Penyebaran  musik barat di Nusantara secara selintas bermula dari daerah Indonesia bagian timur lewat para pelaut Portugis dan Spanyol sekitar abad XVI. Tradisi musik barat telah memasukkan solmisasi bagi tradisi vokal di daerah Nusantara bagian timur. Dari situlah kemudian musik mancanegara mulai berkembang di Indonesia.
Di Asia tidak dikenal musik dalam bentuk simfoni, seperti barat. Di Asia musik selalu erat hubungannya dengan kehidupan manusia dan budayanya yang bersifat tradisional.  Sedangkan di barat, individu mengembangkan karyanya yang mencermikan intelegensinya.

 sumber: Bahan Ajar Smart, Seni Budaya untuk SMP/MTs.

This is My Hobby

My Hobby




Beberapa Fauna Yang Ada di Ragunan

Senin, 09 Februari 2015

Fauna


1. Rangkong Besar
(Ragunan Zoo, South Jakarta)
09:30 am, with LG-E410









2. Julang Sulawesi
(Ragunan Zoo, South Jakarta)
09:30 am, with LG-E410






3. Merak Hijau
(Ragunan Zoo, South Jakarta)
09:30 am, with LG-E410






4. Flaminggo Eropa
(Ragunan Zoo, South Jakarta)
09:30 am, with LG-E410





5. Jenjang Mahkota
(Ragunan Zoo, South Jakarta)
09:30 am, with LG-E410





6. Dara Mahkota Victoria
(Ragunan Zoo, South Jakarta)
09:30 am, with LG-E410







7.Bekantan
(Ragunan Zoo, South Jakarta)
09:30 am, with LG-E410






8. Lutung Perak
(Ragunan Zoo, South Jakarta)
09:30 am, with LG-E410





9. Sanca Albino
(Ragunan Zoo, South Jakarta)
09:30 am, with LG-E410









10. Kuda Bendi
(Ragunan Zoo, South Jakarta)
09:30 am, with LG-E410






11. Gajah Sumatera
(Ragunan Zoo, South Jakarta)
09:30 am, with LG-E410








FLORA

Minggu, 01 Februari 2015

Flora (Tanaman Hias)



Bunga Asoka
(Rumah Tetangga, Jl. Pancoran Barat IV) with LG-E410
01-02-2015, 16:00








Bunga Bougenville (Bunga Kertas)
(Rumah Tetangga, Jl. Pancoran Barat IV) with LG-E410
01-02-2015, 16:00







Bunga Anggrek Ungu
(Rumah Tetangga, Jl. Pancoran Barat IV) with LG-E410
01-02-2015, 16:00









Bunga Anggrek Merah Muda
(Rumah Tetangga, Jl. Pancoran Barat IV) with LG-E410
01-02-2015, 16:00






Bunga Anggrek Putih
(Rumah Tetangga, Jl. Pancoran Barat IV) with LG-E410
01-02-2015, 16:00






Bunga Heliconia (Pisang-pisangan)
(Depan Masjid Al-Munawar, Jl. Raya Pasar Minggu) with LG-E410
31-01-2015, 12:00







Bunga Mawar Peach
(Rumah Tetangga, Jl. Pancoran Barat IV) with LG-E410
01-02-2015, 16:00







Bunga Mawar Pink
(Rumah Tetangga, Jl. Pancoran Barat IV) with LG-E410
01-02-2015, 16:00







Bunga Mawar Putih
(Rumah Tetangga, Jl. Pancoran Barat IV) with LG-E410
01-02-2015, 16:00








Bunga Kenanga
(Rumah Tetangga, Jl. Pancoran Barat IV) with LG-E410
01-02-2015, 16:00







Pohon Kaktus
(Rumah Tetangga, Jl. Pancoran Barat IV) with LG-E410
01-02-2015, 16:00







Pohon Pakis
(Rumah Tetangga, Jl. Pancoran Barat IV) with LG-E410
01-02-2015, 16:00







Bunga Tapak Dara
(Rumah Tetangga, Jl. Pancoran Barat IV) with LG-E410
01-02-2015, 16:00






Bunga Euphorbia
(Rumah Tetangga, Jl. Pancoran Barat IV) with LG-E410
01-02-2015, 16:00








Pohon Gelombang Cinta
(Rumah Tetangga, Jl. Pancoran Barat IV) with LG-E410
01-02-2015, 16:00






Bayam Merah
(Rumah Tetangga, Jl. Pancoran Barat IV) with LG-E410
01-02-2015, 16:00








Daun Kuping Gajah Nikki
(Rumah Tetangga, Jl. Pancoran Barat IV) with LG-E410
01-02-2015, 16:00







Daun Binahong
(Rumah Tetangga, Jl. Pancoran Barat IV) with LG-E410
01-02-2015, 16:00